Jakarta Selatan sore itu agak mendung, tapi area sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tetap ramai. Bukan karena cuaca, tapi karena sidang perdana Vadel Alfajar Badjideh digelar. Sosok yang selama ini dikenal lewat media sosial akhirnya resmi menjalani proses hukum atas dugaan kasus asusila terhadap anak di bawah umur, Laura Meizani alias Lolly, anak dari artis kontroversial Nikita Mirzani.
Ruang sidang nomor 2 jadi titik perhatian sore itu, Rabu 25 Juni 2025. Sekitar pukul 16.30 WIB, Vadel datang mengenakan rompi tahanan warna oranye, tangan diborgol, didampingi petugas. Dia masuk ke ruang sidang dengan wajah serius, melepaskan rompinya sebelum duduk di hadapan hakim. Semua ini berlangsung tertutup. Hakim Halida Rahardhini sebagai ketua majelis memutuskan bahwa sidang ini harus berjalan tanpa kehadiran publik maupun media demi melindungi korban yang masih di bawah umur.
Suasana di luar ruangan pun nggak kalah padat. Banyak orang penasaran, termasuk pengunjung yang nggak ada urusan sama sidang tapi ikut berdiri menunggu. Entah karena pengaruh nama besar ibunya atau memang rasa penasaran publik yang tinggi.
Vadel saat ini sedang menjalani masa penahanan 20 hari di Rutan Cipinang, Jakarta Timur. Penahanan ini dilakukan sejak penetapannya sebagai tersangka pada 13 Februari 2025 lalu. Jaksa Penuntut Umum yang menangani kasus ini adalah Mochammad Zulfi Yasin Ramadhan dan Pompy Polansky Alanda. Keduanya mengonfirmasi bahwa proses penuntutan akan dijalankan sesuai peraturan hukum pidana anak yang berlaku.
Ancaman hukuman yang dihadapi Vadel cukup berat. Kalau terbukti bersalah, dia bisa dikenai hukuman penjara antara 5 hingga 15 tahun, sesuai pasal terkait persetubuhan dan tindakan aborsi terhadap anak di bawah umur. Meski begitu, karena usianya yang masih 19 tahun, proses hukum ini juga memperhatikan aspek keadilan restoratif yang berlaku untuk pelaku usia muda.
Di media sosial, nama Vadel dan Lolly udah trending dari pagi. Timeline penuh sama potongan video, opini, sampai thread-thread konspirasi yang simpang siur. Tapi di balik semua noise itu, ada satu hal penting yang sering luput: proses hukum tetap harus berjalan sesuai koridor, dan ini semua bukan sekadar drama hiburan.
Jaksel, dengan segala keruwetan dan sorot lampunya, sekali lagi jadi panggung kasus yang menyita perhatian nasional. Tapi buat anak kos di sekitaran sini, kasus kayak gini juga bikin kita lebih sadar kalau di balik kehidupan urban yang kelihatan glamor, banyak banget isu personal yang kompleks dan kadang tragis.
Buat yang tinggal nggak jauh dari Pengadilan Negeri Jaksel, mungkin udah terbiasa lihat mobil tahanan parkir, wartawan nungguin di depan, dan aparat keluar masuk bawa dokumen. Tapi tiap kali kejadian kayak gini muncul, suasananya tetap beda. Ada nuansa tegang yang terasa di udara, kayak semua orang nunggu sesuatu yang mereka sendiri nggak tahu harus gimana menyikapinya.
Dan sementara sidang berlangsung di balik pintu tertutup, warga sekitar cuma bisa menebak-nebak. Apakah ini bakal jadi kasus panjang? Akankah muncul kejutan baru? Atau semuanya bakal tenggelam di tengah berita-berita lain yang datang silih berganti?
Yang pasti, ini bukan cuma cerita tentang seorang influencer muda dan anak selebriti. Ini cerita tentang sistem hukum yang sedang bekerja, tentang trauma yang nggak kelihatan di permukaan, dan tentang bagaimana kota ini—Jakarta Selatan—terus bergerak di antara hiruk pikuk dan keheningan yang tegang.
Sumber: Antara News – Sidang asusila Vadel Badjideh di PN Jaksel digelar secara tertutup – 25 Juni 2025